Cangklongers - Clove grafting pertama kali ditemukan oleh seorang petani dari Nganjuk bernama H. Marsahid. H. Marsahid mengembangkan cengkeh sambung karena terdorong keinginannya untuk bisa menanam dan mempunyai kebun cengkeh di lahannya di Nganjuk yang secara agro ekologi tidak sesuai untuk budidaya cengkeh.
Berkat ketekunannya dia bisa menyambung bibit cengkeh dengan bibit banji sebagai batang bawah. Penyambungan dilakukan dengan menggunakan sistem ”susuan”
Banji dipilih karena mempunyai sistem perakaran yang kokoh, batang lurus tahan serangan penggerek batang dan mempunyai pertumbuhan yang cepat. Nama latin untuk banji adalah Syzigium syzigioides dan masih satu keluarga dengan cengkeh. Banji banyak terdapat di daerah Blitar dan Jember
Saat ini cengkeh sambung sudah mulai meyebar di daerah Blitar, Jombang dan Pacitan. Bahkan beberapa penangkar bibit cengkeh sambung di blitar pernah mengirim bibit cengkeh sambung ke Bali dan Lombok.
Salah satu kendala untuk pengembangan cengkeh sambung adalah harga bibit cengkeh sambung sangat mahal yaitu berkisar 30.000 – 40.000 rupiah per batang. Mahalnya harga bibit cengkeh sambung karena belum banyak penangkar bibit yang tahu dan mengerti tentang manfaat dan cara membuat bibit cengkeh sambung.
Seiring dengan permintaan bibit cengkeh sambung yang semakin meningkat maka usaha pembibitan cengkeh sambung bisa menjadi peluang yang sangat menjanjikan.
KEUNTUNGAN BIBIT CENGKEH SAMBUNG (GRAFTING)
- Sistem perakan bagus, kuat dan dalam sehingga cengkeh sambung lebih tahan terhadap tekanan lingkungan terutama kekeringan dan tanah yang kurang subur
- Cengkeh sambug relatif lebih tahan terhadap serangan penyakit akar
- Perakaran yang dalam dan kokoh akan membuat tanaman bisa tumbuh lebih cepat dan umur berbunga menjadi lebih cepat
- Produktivitas akan lebih tinggi karena tanaman akan mempunyai percabangan yang lebih padat dan kompak
- Daya adaptasi terhadap lingkungan lebih luas sehingga bisa ditanam di dataran rendah yang relatif lebih kering
PERSIAPAN PENYAMBUNGAN (GRAFTING) CENGKEH
- Siapkan bibit cengkeh untuk batang atas, umur 3-4 bulan. Bibit cengkeh harus berasal bari pohon induk yang bagus, dari varietas terpilih, sebaiknya varietas Zanzibar.
- Siapkan bibit banji (Syzigium syzigioides) untuk batang bawah, umur 1-2 bulan
- Tanam bibit banji sebagai batang bawah umur 1-2 bulan disamping bibit cengkeh umur 3-4 bulan. Penanaman harus berdekatan, jarak sekitar 2 – 3 cm.
- Pelihara kedua bibit tersebut agar keduanya dapat tumbuh sehat dan seragam
TEKNIK PENYAMBUNGAN (GRAFTING)
- Bibit siap di grafting pada umur 6-7 bulan setelah ditanam (bibit cengkeh berumur 9 – 10 bulan sedang bibit banji berumur 7 – 8 bulan), sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan (bulan Sept/Okt)
- Gunakan pisau grafting yang tajam (bisa memakai cutter)
- Sayat batang bibit banji kira-kira 5 cm dari tanah, arah sayatan dari bawah dengan tebal sayat`n separo besarnya batang
- Sayat sisi kanan dan kiri batang bibit cengkeh. Panjang sayatan kira-kira sama dengan diameter batang bibit banji
- Sisipkan batang bibit cengkeh yang telah disayat tepat diantara sayatan batang bibit banji
- Ikat dengan kuat dan rapi sehingga batang bibit cengkeh tidak bisa bergerak-gerak
- Pekerjaan No. 3 sampai 6 harus dilakukan dengan cepat dan tepat pada waktu bersamaan.
- Buka ikatan setelah 3-4 bulan untuk melihat apakah penyambungan (grafting) yang kita lakukan berhasil atau tidak.
- Ikat kembali penyambungan (grafting) yang telah jadi agar tidak mudah terlepas dan tetap menyatu.
- Pelihara bibit cengkeh sambung yang sudah jadi tersebut terutama dari kekeringan dan angin sehingga batang tetap menyatu. Cek ikatan penyambungan setiap 3 – 4 bulan dan bibit cengkeh sambung siap dipindah di lapangan setelah berumur minimal 1 tahun setelah di sambung.
- Umur bibit sambung terbaik untuk dipindahkan ke lapangan adalah 2 tahun setelah disambung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar