Cara Menikmati Cangklong

Sebagian besar orang menganggap nyangklong atau memipa adalah kegiatan yang merepotkan. Apakah benar demikian? Bisa jadi iya, karena memang cara menikmati tembakau dengan cangklong berbeda dari merokok biasa.

Nyangklong itu menikmati tembakau secara telanjang. Itu sudah ada di benak kami para pipe smoker.

Mencangklong memang butuh persiapan. Sebelum diisap, tembakau mesti ditaburkan ke lubang cangklong. Atur terlebih dulu kepadatan tembakau sesuai selera, baru kemudian nyalakan dengan korek. Meski sudah menyala, biasanya bara di cangklong tak bertahan lama, karena itu agar tembakau menyala secara merata, cangklong harus sering ditiup dan disedot.

Banyak kejadian orang yang pertama kali menggunakan cangklong langsung terbatuk-batuk saat mengisap asap tembakau. Hal itu disebabkan kebiasaan orang merokok dengan rokok biasa, yang mengisapnya sampai masuk ke paru-paru (inhale). 

Padahal, menikmati tembakau dengan cangklong yang harus dilakukan adalah mengisapnya perlahan, lalu “mengumurnya” di dalam rongga mulut. Mengumur asap tembakau itulah yang bagi pemula akan terasa asing, karena asap tembakau terasa lebih pahit, lebih pekat, dan bisa jadi terasa asam di lidah.

Namun itu hanya akan terasa di awalnya. Setelah melakukannya beberapa kali, kalian bisa merasakan aroma dan aftertaste unik dari tembakau. Jangan sekali-sekali diisap sampai masuk ke paru-paru. Itu cara salah menikmati tembakau.

Selain di ajang nyangklong bareng, mencangklong juga asyik dilakukan sendiri. Selepas aktivitas sehari-hari, mencangklong bisa menjadi sarana relaksasi.

Tembakau sejatinya merupakan ramuan untuk menghangatkan badan, jadi sebaiknya tidak dicampur dengan bahan apa pun. Karena itu wajib bagi para cangklongers untuk mengetahui histori dan kultur mencangklong.